dahulu, saat aku ralit memintal benang-benang rasa untuk disulamkan kemas ke hati-hati kita. kau dengan kejam, merenggut hingga putus hilang tak bertali arus..
sedang detik berlari-lari hati yang berkarat jadi reput. akhirnya hancur, tinggal habuk..
siang tadi, kala ku siram titis-titis kasih untuk ku jelmakan sebaris pelangi, kau muncul di halaman. memohon untuk ku pintal kembali, bebenang rasa yang terkubur mati. lihat sini kawan, baca puisi ini.. benang tak mungkin dipintal lagi.
310310 tghaributa. kandang sehabis test BEL
|